JAKARTA - Satu lagi perusahaan dari Grup Triputra resmi mencatatkan sahamnya di papan perdagangan Bursa Efek Indonesia, yaitu PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) pada Senin 20 Desember kemarin.
Dharma Polimetal yang bergerak di sektor manufaktur ini menyusul sister company-nya yaitu PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) yang lebih dulu go public pada 12 April 2021.
Grup Triputra dimiliki oleh konglomerat Theodore Permadi (TP) Rachmat. Di bawah Grup Triputra, TP Rachmat yang merupakan keponakan pendiri Grup Astra yaitu William Soeryadjaya ini mengendalikan perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis, manufaktur, perdagangan dan jasa, pertambangan, dana pensiun, hingga yayasan.
Setidaknya satu perusahaan dari setiap lini bisnis di bawah payung Grup Triputra sudah melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia.
Perusahaan pertama milik TP Rachmat yang melantai di BEI adalah PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) yang IPO pada 12 November 2011. Saat itu, ASSA mengantongi dana segar senilai Rp530,40 miliar.
ASSA merupakan perusahaan solusi transportasi di Indonesia khususnya rental mobil. Setidaknya perseroan mengelola lebih dari 16.000 armada dan 2.800 sopir yang melayani lebih dari 1.000 perusahaan di Indonesia.
Berdasarkan laman resmi Grup Triputra, ASSA sudah melebarkan area layanannya ke seluruh kota-kota besar di Indonesia dengan mengoperasikan 44 jaringan dan lebih dari 690 outlet perbaikan kendaraan resmi.
Setahun berselang, perusahaan perkebunan di bawah Grup Triputra yaitu PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) menyusul menjadi perusahaan terbuka pada 14 Juni 2013 dengan nilai emisi Rp508,75 miliar.
DSNG bergerak di bidang industri, kehutanan, pertanian dan perkebunan, perdagangan, pengangkutan, pembangunan, serta jasa. Dua lini bisnis utama DSNG saat ini adalah industri kelapa sawit (CPO) dan industri produk kayu.
Selanjutnya PT Kirana Megatara Tbk (KMTR) listing di BEI pada 19 Juni 2017 dengan mengantongi dana senilai Rp527,82 miliar. Kirana Megatawa Group merupakan produsen karet dengan kapasitas produksi lebih dari 500.000 ton per tahun.
KMTR memiliki 15 pabrik pemproses karet di Sumatera dan Kalimantan. Selain karet, perseroan juga mengemabngkan usahanya ke lini komoditas seperti nasi, jagung, dan tapioka.
PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) Pada awal tahun ini, emiten kelapa sawit dari Grup Triputra menyusul IPO yaitu PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) dengan perolehan dana segar Rp173,24 miliar.
Saat ini, TAPG memiliki area penanaman seluas 170.000 hektare dari 27 kebun. Segmen bisnis perseroan terbagi menjadi dua, yaitu minyak sawit dan inti kelapa sawit, serta karet. Per 30 September 2020, volume produksi Triputra Agro Persada termasuk entitasnya untuk TBS sekitar 1,8 juta ton, CPO sekitar 582.247 ton, dan PK sekitar 121.114 ton.
Perseroan juga memiliki 15 unit pabrik kelapa sawit dengan total kapasitas 845 ton per jam. Saham TAPG mengalami pelemahan 7,63 persen dalam 6 bulan terakhir dengan kapitalisasi pasar Rp12,01 triliun.
Setelah meramaikan lantai bursa dengan perusahaan perkebunan, Grup Triputra akhirnya memboyong IPO entitasnya yang bergerak di bidang manufaktur yaitu PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) pada akhir tahun ini dengan raihan dana Rp352,94 miliar.
DRMA memiliki bisnis di bidang manufaktur komponen otomotif. Saat ini perseroan tercatat sebagai produsen yang juga telah memiliki kemitraan dengan sejumlah pelanggan utama. Termasuk di dalamnya adalah kemitraan untuk menjadi suplier komponen resmi perusahaan-perusahaan produsen kendaraan dalam negeri.
Beberapa pelanggan perseroan adalah PT Astra Honda Motor, PT Kawasaki Motor Indonesia, PT Astra Daihatsu Motor, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, PT Honda Prospect Motor, PT Suzuki Indomobil Motor, hingga PT Nissan Motor Indonesia.
PT Triputra Agro Persada Tbk adalah sebuah perusahaan agroindustri kelapa sawit dan karet yang berkantor pusat di Jakarta. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga akhir tahun 2022, perusahaan ini memiliki sejumlah kebun dan pabrik di Jambi, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur.[2][3]
Perusahaan ini didirikan pada bulan Januari 2005 dengan nama PT Alam Permata Indah. Pada bulan Maret 2005, nama perusahaan ini diubah menjadi seperti sekarang. Pada tahun 2005, perusahaan ini mengakuisisi tiga perusahaan perkebunan kelapa sawit, yakni PT Brahma Binabakti asal Jambi, PT Kedap Sayaaq Dua asal Kalimantan Timur, dan PT Gawi Bahandep Sawit Mekar asal Kalimantan Tengah. Pada tahun 2007, perusahaan ini mengakuisisi PT Mega Ika Khansa dan bekerja sama dengan PT Union Sampoerna untuk mendirikan PT Union Sampoerna Triputra Persada. Pada tahun 2008, perusahaan ini mengakuisisi PT First Lamandau Timber International, PT Hanamas Jaya Abadi, PT Sukses Karya Mandiri, PT Etam Bersama Lestari, PT Dwiwira Lestari Jaya, PT Yudha Wahana Abadi, dan PT Anugerah Agung Prima Abadi.
Pada tahun 2010, perusahaan ini mengakuisisi PT Hamparan Perkasa Mandiri dan PT Subur Abadi Wana Agung. Pada tahun 2011, perusahaan ini mengakuisisi PT Natura Pasific Nusantara dan mulai mengoperasikan pabrik kelapa sawit melalui PT Gawi Bahandep Sawit Mekar. Pada tahun 2012, PT First Lamandau Timber International juga mulai mengoperasikan pabrik kelapa sawit. Setahun kemudian, PT Muaratoyu Subur Lestari dan PT Yudha Wahana Abadi juga mulai mengoperasikan pabrik kelapa sawit. Pada tahun 2014, perusahaan ini mengakuisisi PT Kutim Agro Mandiri, PT Pradana Telen Agromas, dan PT General Aura Semari. PT Dwiwira Lestari Jaya juga mulai mengoperasikan pabrik kelapa sawit. Pada tahun 2017, perusahaan ini mendivestasi sebagian besar kebun kelapa sawitnya di Kalimantan Barat. PT Hamparan Perkasa Mandiri juga mulai mengoperasikan pabrik kelapa sawit.
Pada tahun 2018, perusahaan ini mendivestasi sisa kebun kelapa sawitnya di Kalimantan Barat. Pada tahun 2019, PT Natura Pasific Nusantara dan PT Sukses Karya Mandiri mulai mengoperasikan pabrik kelapa sawit. Pada tahun 2020, PT Anugerah Agung Prima Abadi mulai mengoperasikan pabrik kelapa sawit. Pada bulan April 2021, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia. Pada bulan Desember 2021, PT Gawi Bahandep Sawit Mekar mulai mengoperasikan pabrik kelapa sawit.[4] Pada bulan Mei 2022, PT Kedap Sayaaq Dua mulai mengoperasikan pabrik kelapa sawit. Pada bulan Juli 2022, perusahaan ini menggabungkan PT Hanamas Jaya Abadi ke dalam PT First Lamandau Timber International.[2][3]
Mantan CEO Grup Astra, Theodore Permadi Rachmat atau TP Rachmat merintis usaha miliknya dengan mendirikan PT Triputra Investindo Arya pada tahun 1998 sebagai induk perusahaan dari Adira Mobil dan Adira Finance.
TP Rachmat merupakan lulusan jurusan teknik Mesin, Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung. Setelah lulus, ia mulai bekerja dan memulai kariernya. Perjalanan karier TP Rachmat ternyata tidaklah mudah, ia memulai kariernya sebagai salesman di Astra pada 1968 di usianya yang sudah memasuki 25 tahun. Meski pamannya William Soeyadjaya merupakan seorang CEO Astra Internasional, TP Rachmat tetap memulai semuanya dari bawah.
Pria yang lahir di Majalengka, 15 Desember 1943 ini akhirnya dipercaya untuk memulai pekerjaannya mengelola United Tractors (anak perusahaan Astra yang bergerak di bidang alat berat) pada tahun 1972. Berkat kerja kerasnya, TP Rachmat terpilih sebagai presiden direktur PT Astra International pada 1984.
Baca Juga: Mengenal Sosok Hariyadi Sukamdani yang Sukses dengan Prinsip Kemandirian
Setelah dari Astra, ia mendirikan perusahaan sendiri, yaitu Triputra Group yang bergerak di beberapa bidang seperti karet olahan, batu bara, perdagangan, manufakturing, agribisnis, dealership motor dan logistik pada Oktober 1998.
Selain itu, bersama Edwin Soeryadjaya, saudara sepupunya, ia turut terlibat membesarkan perusahaan tambang batu bara di Kalimantan, PT Adaro Energy.
TP Rachmat memiliki bagian dari Group Astra sekitar 5% dan ini bukan karena faktor keluarga, tetapi kemampuannya mengembangkan anak bisnis Group Astra International sendiri.
Kini perusahaannya sudah besar dan dikelola anak-anaknya. Ia pun berpesan kepada anak-anaknya, kerja efisien, efektif, berbagi, dan jangan serakah. Ia dikenal bukan hanya sebagai seorang pengusaha, tetapi juga sebagai investor cerdas.
TP Rachmat juga dikenal cukup tegas dalam keluarganya, meskipun anak, keponakan dan menantu terlibat dalam bisnis, mereka tidak langsung bekerja di tempatnya.
Pada 2014, Forbes menempatkan Theodore Permadi Rachmat masuk orang terkaya di Indonesia urutan ke-14 dalam daftar tahunan Forbes dengan capaian nilai harta sebesar 1,85 miliar dollar AS.
Pesan TP Rachmat untuk Capai Kesuksesan
Rupanya, TP Rachmat memiliki tiga hal yang selalu diingatnya untuk mencapai sebuah kesuksesan. Pertama adalah learn from mistakes and failures.
Mengutip dari Investor Daily, Kamis (18/7/2024), TP Rachmat mengatakan bahwa pengalaman hidup membuat dirinya sampai pada kesimpulan, bahwa justru berbagai kesalahan dan kegagalan dalam hiduplah, yang paling berharga dan menjadi pendorong kita untuk terus berupaya menjadi the better version of us.
“Mempelajari kenapa kita salah ambil keputusan atau kenapa kita gagal, membuat kita tidak terbawa pada kesalahan dan kegagalan yang sama. Sebaliknya, merayakan keberhasilan atau kemenangan terlalu lama, hanya akan menumpuk rasa bangga dan puas diri, yang membuat kita terlena,” kata TP Rachmat.
Kedua, menurut TP Rachmat, penting sekali untuk memiliki mindset yang positif. Sebab, pola pikir dapat memengaruhi dan melandasi perilaku manusia. Memiliki pola pikir yang keliru dapat membelenggu manusia.
“Membawa manusia pada sikap dan perilaku negatif. Ada fixed mindset, adagrowth mindset. Fixed mindset menempatkan manusia pada posisi pasif, bergantung pada nasib dan keberuntungan. Growth mindset, membawa manusia pada posisi yang lebih aktif, optimis, dan keyakinan bahwa daya upaya akan lebih menentukan daripada nasib atau keberuntungan semata. Fixed mindset memenjarakan, growth mindset membebaskan,” jelasnya.
Baca Juga: Kisah Keluarga Riady Terapkan Meritokrasi di Lippo Group
Lalu, yang ketiga adalah Values. “We have to change with changing time, but we have to hold on to unchanged values.”
“Kata-kata bijak dari sahabat saya, almarhum Benny Subianto itu saya yakini benar. Kita harus terus berubah dan beradaptasi sejalan dengan waktu, namun kita juga harus berpegang teguh pada nilai-nilai luhur. Meluncur terus ke depan, tetapi dengan kaki yang kokoh berpijak pada prinsip-prinsip kehidupan,” pungkasnya.
Nah, itulah pesan yang disampaikan TP Rachmat yang bisa kita terapkan dalam kehidupan. Semoga menginspirasi ya, Growthmates!
%PDF-1.3 %���� 1012 0 obj <> endobj 1024 0 obj <>/Filter/FlateDecode/ID[<0D2C6881A2658D46A4F941D0D6FBA43C>]/Index[1012 27]/Info 1011 0 R/Length 72/Prev 1623296/Root 1013 0 R/Size 1039/Type/XRef/W[1 2 1]>>stream h�bbd``b`sA��`J,���| �X��� .H �! q�#sH���\����_ � endstream endobj startxref 0 %%EOF 1038 0 obj <>stream h�b```f``��� $�32 � P���Àŀ�����É��QD��ű�E��P�I�E��Q�C����EԎ!��ΣM�U$�8�BT]Ds���fJ l�v��2����eo�}Fs�qW�J�i�3=_�u,ٯ���ܝs-uw�P�*zH�uO]\�٩ ���S�_(2�� H�vQ��f:�鲁�15�צ͜yYA6����aG��6����R�Ұr������4����E6�=�9�D�>�3X��_4c�fw��Sâ> Q,�jXQ=��) ���"�G�'N�ձ���6��C3v&��|��>|g������kV X�l�c�QQ6�@mI�M�{����`;N-�1����z���P�f�:�D)�J8!�Ա{��������������d70tt4��:�;@��$W&;�:���`��`�hc� W@T��e�f����v��`G�HZ�lEX��j6�,�hhI���1�A\� �89�X����XB�.MvPb`8�����3E$���N��cF�M��W��Ћ�wu��HF`,`�Td�s�A�`)cj הSS����?ٳy��gp]�}��W]�b�1���Ou�T��m�n� �,�S(ՙ6��'�1g�Q�6��{��=�*�XpI)���cbk���U��� v2� �u�O�L<ǀ� [&@���63H��3r ��o� endstream endobj 1013 0 obj <> endobj 1014 0 obj <> endobj 1015 0 obj <>/ExtGState<>/Font<>/ProcSet[/PDF/Text]/Properties<>>>>>/Rotate 0/Thumb 368 0 R/Type/Page>> endobj 1016 0 obj <>stream h��U�n�8�>&�E�l+�QTm���F�m��$Ht���e9�iQ���h�������;����g<�>`�G=N��1wH�0!�3�4p�/"D> �,t��c���q�<� V�iY�9x��������4�*aT���35I?�>���%nMS��E�`��}�le��0{8�g N��a�&����R��}����ܤF�D\Uw����sn�ݟ�m���k�Yϳ&W�.�g�\�F��9|Rkݚf6ʫ'u鮮��e�tlڌ&a�d��P�# 2Ld}��zcX� )M9p9��B�[6��4�q��p��q�E�kiW��V��9Rʱ��U���� ��{�U��u|;O.��r�����4�d�>^d�w܆�S#���u���Qۯ��.`�%�M��_��\a0��"���S\�-:�����}�i����Ɖ��8�s ���v:�M���)�L"�҄����"�%*���P�%(�aĵ��̫2�zd9�=�1NR#HQZ:�GN� ��ѣ���y�W+ը2S�Ck�P�*�AA �`O��2S��2��j*�|�RciSyۼ��^�f_oT +���Z�#0�F!?7�����$5|��P�x�7%��q߁dý�i�G�{Z�<��F6�����=�w� 1� 9?ј4&�W� x��5�1Ax���n<����Uų2:����Y���f��UrsqD�U��Bm�;j�ß���[����>Oݟ�e���Pb����|���=S~Z��TZ:7�v�y>��r���aٞZ����8�� �����O�� ��W�q�ן�H�M�v�a:{��<���}���#� �~n� endstream endobj 1017 0 obj <>stream H��W]o�}_��a����7�@Q�QR\8��
%PDF-1.7 %âãÏÓ 3477 0 obj << /Linearized 1 /L 10808187 /H [ 896 10939 ] /O 3479 /E 29660 /N 470 /T 10738518 >> endobj xref 3477 17 0000000017 00000 n 0000000815 00000 n 0000011835 00000 n 0000012294 00000 n 0000012369 00000 n 0000012413 00000 n 0000015124 00000 n 0000016044 00000 n 0000016106 00000 n 0000017104 00000 n 0000017215 00000 n 0000017324 00000 n 0000018286 00000 n 0000022222 00000 n 0000023170 00000 n 0000028756 00000 n 0000000896 00000 n trailer << /Size 3494 /Prev 10738505 /Info 3476 0 R /Root 3478 0 R /ID [] >> startxref 0 %%EOF 3478 0 obj << /Type /Catalog /Pages 3414 0 R /Outlines 3441 0 R >> endobj 3493 0 obj << /S 25474 /O 27032 /Filter /FlateDecode /Length 10833 >> stream xœí}y\SWÚÿ¹ÉÍ�¶d1 (ZÐ(¨¨¨IŠ{�Eˆ¨AÁAZí\Â↊ ×EÅÖic‹Övœ™ËZ´Ú‚[ÑZD+vl‹vl§3ï››„Ä÷ýë÷÷�~Úœç<Ë÷ù>Ïsî¢ ° `€ Æ^ÀzyÁß\ø2ヾà¸Pê�–+ݤÛù Ì-D!Â07Y³HÞDl(üD.8Ú¬òz .s“70#°…fÀ€Œ:–Ö€q<ËDÑíøM9�à ø —Ëq‘œ/U¸‰T@¤ô%n2 ¸´ÈK¾ßoÍŽÀq‘j©’/«à‹H kÁE 7ã�-ã‹Êp/.HÚŽ`.@Ûä&bŒæÉÁC”¸´ ȃø"%áR9ß“ã÷ßml<.cùéZpE›Hò‘éqY“›2^´¾ÝO^Á—“~1Â0ãL¿åœuî-ǼRã€% + ^ä©÷‘•â xrø@DÀ@Ï!.>!3Ü°™7)ˆpQ¿`,àñL†ãYJ>ÖDAÑ#E žß™€ç°†HxŠía½ y.¼ÆÙZÁë�Žsû‚ýþÒ_ÿÁ¢ÛïuÈîýœ?v-+©y½î¤ÉCÀ�ÊžÝß½ò_÷ð‰'R¿ÈÙ�ì) â÷”'}fr$ú–¾ñ+‡Õ(¦éz}·™–°æ™6.áJ˜‡ëŽ¬ßrG^g/m !â^þîÊÿñsO…lÌÑ%EÊ/;}e—‡3(øžuY¥ä¦í1œJÜîEþðóÏ|Eî»]*ûFvhÑЄ˻EJ—¯ëI9V5¤¹õÁÚÀ±ªÌ1ôM?Jç}ŠófÉiùÊ·6Öwì6"Ñ(Ž2‰½W¾öªø8¾ü³5êÂÍAw¹7gfJó·�ÙŒ·Ñ^{êúOìE¶iX K&+ŠUòK:`³¯Ëkö.]ÆcÚ_¯šet}Æ¿)ÿ�´ÖÇu½Çv¡è¯qcŽqÿ(áw�R5æ†Í¿æ�•ºÇ7±ÎùÞ)¾�sè>˜¦a_“î™Ôß%XßÝ�nѳ9kB&ô¥îÆÇÍ~Øý7¯€–ÊduýÜcÞÙʽ�ßVþòƒÏO+eúú¨P·êkã“&ž�Þ$8ÙäÑ r?Ç^Tòfô›Ý“¸Þ«šÝäËbB?ð¬áH¤1&߇^“Øù%àêÚKžªÒõÒ°»l�MËž½[–XƪðükR×—fâ“I UÕr¦³>/ô´º~ŒkX*St¬[4{ÉŒ³äGFÿ×߈ßdÓˆ¨¯ÙsJ¢ŒÿŠ‹ø�H×”cúwÃò™n»KÕÆŠü–â¾å›µo†Ä·†VÍE*Ž ä’4µo¢/tt&W®>Â]Ý4V4»Ð}>ë¬Öe� ,Ä¿Óµé�¸3¼Çœ1û¼"²[IUÆÅÕ#/ŠçÄï!ðø‹‚ìÖ«ÒÏÏî}°p’ÞU7#6ìˆ;oÆú‚ÉêÑ?º•qÜL{ ½ws¶Å”äõ-0Šþ]~0~åz×à¡_."U˜êYg©\Ð'ܧ0Nùäöës_›×«ýÕ˜³4l¾GJF®ôïäË’>ILwq�b³´¦N·pL{àÔGù/Ÿ¯ù ,åIq!Ûq#«±sCmõîUòŒO¸ÖçMv80v*ÈQ¢ #¥S’ï»MýBÐú¤ùÄÕ¤%¬ hcs%±]°o�¿Ô‡ŸÆÄ&MŠ/O >5Fò]sÏ"õ²½÷^O`}¬�øgÊÐŽÀ|òpÖ�”Œ~íuEºâÈ‘÷?ú(¯7=–+®³—ƒêéϽOxݪ¼nž¹é0 zÔsøîz�ëhî¿Ùߎ×5qLE#¹WÙÿ‘ô‡"^|[xö³Õ¢ÀîE¹Üô9ûë¦ÔÎ�‡w‚æ¬#>2V8fCzGbÏÀnC”Ì3‰=šÄÈèç.rñÏÄŸÉùÃeOUÏ•E‡d~ˆåÃp°ÆÖlvÍ[éÇ29÷·ØPP’þm†OjªxQÞÖw–ܹ³#Vz0Ö”5áë”—GË[µK†‹w•¿cxyw¥øVVÅlöñãŠlÿdùö—Çô’%Ÿû½Q³¬$íð†“©Y�_e=qw‚¶\’·õÆѯºË¿žúÙ½ÜûóŽÿe²ÿ®Uà N-*~ïì–»CK2zßÚtã²ïÛÅîJ]œ±êᚆ§M[ÚŽçÍ:šÃÖ²+‹ïxWÖùÚ²)bGFNÁ�Ã;üem–Ôî—±!#ýü‰5¥7'uüXðÄ”Z}Ѩ¼C1þ9þËôÛN$Õ§èŽ]³ñÄÚwëË�˜õâÁqÿKW"Nìý4l¾?í«=coÌe)9)˜õUÁ†£Msõ‹VÎeïÙ;"`Þ¯”wËÚîj&-ÙRqwKkZRmo÷AñŸŒ´µy�‚}�øÛˆ+Ÿny|MÃЬ¢€±·—²7´�73; vgL® ä³ISº„‹Uåð0™Ú—E’rOœ¨Š`Rí‡a@ë«VJ€Ê‹%7àpANýÇ˺8!OaÚ,`£½œ�ÖŸ[bÔ…ò›A�ÅÒ»—ôWùpä:©Ÿ%Ú6Ì“§ŒÀÒˆW¥ºá5«“áëeR›@rJ¸Ã¥I”Ȭ¶Ž´°Æ¹A}¡|ÒÝm–«}-"—d‚R‘Å{–ál¤ ^z5Æ}©Ü¢”4ÑJ-àâXÆ¿w%VõáIÄIùJieS·Žvg« #]¨U…6Ó�«0ä½´>äýpïO¼Ä²ÊÒK+¥|à$¸pχ£¨zP� á6‘ÝC‘z!¹{“<åãÑ‚ªìO…cßv„ñ|¤K¼‰Êe*ˆ¯*f<�,l!)‘?\E˜(1ê‹õ`ôMg•Á¤x(«ª•¢xÃÓ8o3LD »T§ö*:‹üÇ´tÖ‡‹ÊD/§x°ìV¹*¥ùiœ—ª.r®÷ò†÷#)Í0«´ÈäTˆ³b\‘ RÒñN„€E¨�ñ‘¢ªGb Å1Ù«œ…˜